MINAHASA– Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (GMNI) Cabang Minahasa gelar Program Kaderisasi Tingkat Dasar (KTD) yang berlangsung di Kobong Om Tani, Langowan, Sulawesi Utara.
Kegiatan digelar 13-14 Maret 2025 ini dibuka langsung oleh Wakil Sekretaris Jenderal (Wasekjend) DPP GMNI, Sarinah Melisa Tarandung, dengan mengusung tema “Bersatu Lawan Penjajahan Gaya Baru.”
Ketua GMNI Cabang Minahasa, Riand Salu, menyampaikan bahwa KTD ini merupakan langkah awal bagi kader GMNI untuk memperkuat pemahaman ideologi dan komitmen perjuangan dalam membela kepentingan rakyat.
“Kaderisasi Tingkat Dasar adalah fondasi bagi kader GMNI untuk memahami lebih dalam nilai-nilai marhaenisme dan membentuk karakter perjuangan yang tangguh. Dengan semangat kebersamaan, kita harus siap melawan segala bentuk penjajahan gaya baru yang masih berlangsung di negeri ini,” ujar Riand Salu.
Dengan suksesnya pelaksanaan KTD ini, Rian Salu selalu Ketua GMNI Minahasa berharap para kader yang telah mengikuti pelatihan menjadi garda terdepan memperjuangkan kepentingan rakyat.
” Para kader GMNI adalah ujung tombak perjuangan dalam membangun kesadaran kritis di kalangan mahasiswa dan masyarakat agar terus berkontribusi dalam mewujudkan cita-cita keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia,” pungkasnya.
Sementara itu, Wasekjend DPP GMNI, Sarinah Melisa Tarandung, dalam sambutannya menegaskan pentingnya membangun kader yang berintegritas, berwawasan luas, dan siap terjun dalam perjuangan membela kaum marhaen.
” Saya mengajak seluruh kader untuk tetap solid dan aktif dalam pergerakan mahasiswa untuk memperkuat GMNI sebagai organisasi yang berorientasi pada kepentingan rakyat,” Ujar Tarandung.
Diketahui dalam giat KTD GMNI Minahasa ini diisi oleh para pemateri yang kompeten dalam berbagai bidang, di antaranya:
1. Sarinah Melisa Tarandung
2. Bung Richard Pangkey
3. Bung Boby Lompoliuw
4. Bung Jetly Kolondam
5. Bung Donny Rumagit
6. Bung Melq Turang
7. Bung Lius Kemur
Selama kegiatan, peserta mendapatkan berbagai materi, termasuk sejarah pergerakan nasional, marhaenisme, analisis sosial, serta strategi perjuangan dalam menghadapi tantangan sosial, politik, dan ekonomi saat ini.
(David)