MINUT— Komisioner KPU Minahasa Utara (Minut) turut menghadiri kegiatan camping Pilkada yang digelar KPU Sulut berkerjasama dengan komunitas pecinta alam di Sulut dalam rangka menyambut Pilkada Serentak 27 November 2024 mendatang.
Kadiv Sosdiklih, Parmas dan SDM Risky Pogaga mengatakan, pihaknya sangat mengapresiasi kegiatan yang diselenggarakan oleh KPU Sulut ini. Menurutnya sudah Pilkada di era kekinian merupakan momentum yang tepat untuk mengkampanyekan pelestarian lingkungan. Pasalnya banyak bahan baku yang digunakan dari pemilu ke pemilu yang diketahui berasal dari bahan dasar bersumber dari alam raya.
“Sepulangnya dari sini kita KPU Minut akan lebih menggencarkan sosialisasi ke masyarakat dan juga pemangku kepentingan politik di bumi Klabat betapa pentingnya pemilu yang ramah lingkungan. Mari bersama-sama kita jaga Pilkada serentak ini dengan melestarikan lingkungan yang ada disekitar kita. Mari lahirkan pemimpin masa depan dan ciptakan lingkungan yang ramah dan sehat,” terang Pogaga.
Kegiatan yang berlangsung dari tanggal 5 hingga 7 Juli 2024 ini dilaksanakan di Wawo, Kota Tomohon dengan mengangkat tema “Menuju Pilkada Serentak di Sulawesi Utara yang Ramah Lingkungan”.
Sementara Ketua Divisi Sosialisasi, Partisipasi Masyarakat dan SDM KPU Sulut Awaluddin Umbola mengatakan, Camping Pilkada ini tidak hanya menjadi ajang untuk mempersiapkan teknis pelaksanaan Pilkada serentak, tetapi juga sebagai wujud komitmen KPU Sulut dalam mendukung upaya pelestarian lingkungan.
“Kegiatan ini juga akan diisi dengan materi-materi dari narasumber terkait dengan Pilkada dan aktivis lingkungan, terdapat juga kegiatan lain seperti zumba dan penanaman pohon yang bertujuan untuk meningkatkan kesadaran akan pentingnya menjaga kelestarian lingkungan hidup,”ujar Umbola.
Mantan Anggota Bawaslu Sulut itu mengajak pemilih tidak sekedar merayakan pesta demokrasi, tapi turut memperhatikan dampak ekologis dari perhelatan ini.
“Mari kita lahirkan gagasan baru untuk Pilkada yang ramah lingkungan. Kadang hal ini kita anggap sepele, tapi seharusnya menjadi hal yang penting dalam pelaksanaan Pilkada,”kata Umbola.
Lanjutnya, tercetusnya kegiatan Camping Pilkada bersama Komunitas Pecinta Alam ini juga dikarenakan banyaknya pohon yang rusak karena pemasangan baliho para calon dan banyak sampah plastik yang dihasilkan pada saat Pilkada. Ia berharap kegiatan ini akan menghasilkan perubahan yang baik di Pilkada 2024. Salah satunya lewat regulasi Pilkada yang ramah lingkungan.
“Dua hari ke depan kita akan berdiskusi untuk menghasilkan rekomendasi yang diberlakukan untuk semua Kabupaten/Kota. Ini dalam rangka menuju pesta demokrasi yang ramah lingkungan. Dengan adanya inisiatif seperti camping ini, diharapkan dapat menjadi contoh bagi daerah lain dalam menjalankan proses demokrasi yang tidak hanya efektif dan transparan, tetapi juga bertanggung jawab terhadap lingkungan dan generasi mendatang,” tandas Umbola.
(David/red)